JAKARTA Raksasa migas asal Inggris Premier Oil Plc mengumumkan ladang gas Gajah Baru di Laut Natuna, Kepulauan Natuna, Kepulauan Riau, akan segera melakukan produksi komersial. Manajemen Premier dalam keterangan tertulisnya hari ini menyatakan proses konstruksi atau instalasi fasilitas mekanik di ladang gas tersebut telah rampung.
Misteribenteng raksasa di bawah laut Papua Berbicara mengenai Papua, tentu banyak misteri yang sering didengar. Mulai dari adat hingga beberapa wilayahnya. Beberapa waktu lalu sempat viral ditemukannya benteng raksasa di dasar laut lepas pantai Bumi Cendrawasih. Panjang benteng diperkirakan mencapai 110 km. Sedangkan untuk tinggi dan lebar
Hiuini adalah endemik dari Papua, tepatnya di Kepulauan Raja Ampat. Kanguru Pohon Mantel Emas ( Dendrolagus Pulcherrimus )adalah salah satu jenis kanguru pohon yang termasuk hewan endemik dari papua yaitu di hutan pegunungan papua. Kanguru ini memiliki rambut berwarna coklat muda, kaki, pipi dan lehernya berwarna coklat kekuningan, perut
Bentengraksasa di bawah laut Papua Image: Youtube Laut Papua juga ternyata menyimpan misteri besar yang sampai saat ini belum terpecahkan. Dutemukan tembok raksasa yang mirip dengan sebuah benteng di dasar laut Papua. Sebelumnya benteng raksasa ini bisa dilhat di Google namun sejak Januari 2012 Google menghapus gambar ini tanpa penjelasan.
Merupakantaman laut yang terletak di ujung utara Pulau Sulawesi, Taman Laut Bunaken menjadi rumah bagi sekitar 390 spesies koral, berbagai jenis ikan seperti ikan hiu, mandarin fish, ikan pari, kuda laut, kura-kura, mamalia laut seperti ikan duyung (dugong), dan moluska.Salah satu yang terkenal adalah ikan purba raja laut (choelacanth).Dengan luas 75.265 ha yang terdiri dari 97 % laut dan 3 %
Pekerja yang sedang membuat jalur MRT di bawah tanah di Jakarta dibuat heboh. Sebuah artefak kuno dan misterius berupa tembok besar yang diperkirakan berusia 3,5 abad ditemukan menghadang pembangunan Mass Rapid Transit atau MRT fase II antara Bundaran Hotel Indonesia-Kampung Bandan.Tembok itu berada di bawah Stasiun Jakarta Kota, lokasi yang hendak dijadikan stasiun bawah
SekretarisDepartemen Ilmu dan Teknologi Kelautan IPB Agus Soleh Atmadipura mengatakan, untuk mendukung inisiaif blue carbon, pihaknya menyusupi materi perkuliahan dengan isu perubahan iklim. Dia juga mengungkapkan, telah ada aksi nyata dari mahasiswa IPB untuk konservasi mangrove dan pemantauan terumbu karang seperti yang sudah dilakukan di
de4nf2C. - Benteng Fort Du Bus adalah sebuah benteng milik Belanda yang didirikan di Papua pada 24 Agustus 1828. Tujuan pembangunan benteng yang terletak di Teluk Triton, Papua Barat, ini adalah untuk menghalau pasukan Inggris yang datang dari arah selatan. Di sisi lain, kehadiran Benteng Fort Du Bus juga menandai dimulainya kekuasaan kolonial Belanda di tanah Benteng Fort Du Bus Pada awal abad ke-19, wilayah Papua diperintah oleh Belanda dari Maluku. Ketika orang-orang Inggris menunjukkan minat untuk menduduki daerah ini, Gubernur Maluku saat itu, Pieter Merkus, mulai khawatir. Ia kemudian mendesak pemerintah Belanda agar pihaknya segera membangun pos-pos di pesisir pantai Papua. Setelah mendapatkan persetujuan dari kerajaan Belanda, dua kapal yang dipimpin oleh Jan Jacob Steenboom bertolak dari Ambon pada 21 April 1828, guna mencari lokasi yang tepat untuk mendirikan pos Juli 1828, Jan Jacob Steenboom akhirnya menentukan sebuah lokasi, yang kemudian dinamai Teluk Triton. Para awak kapal yang dibawa Jan Jacob Steenboom pun mulai mendirikan beberapa bangunan kecil berpagar kayu runcing. Baca juga Benteng Pendem Ambarawa Sejarah, Fungsi, dan Kompleks Bangunan Tanda kekuasaan Belanda di Papua Pada 24 Agustus 1828, bertepatan dengan ulang tahun Raja Willem I, Belanda mengibarkan benderanya dan secara resmi memproklamasikan bahwa Papua Barat adalah wilayah kekuasaannya. Sejumlah penduduk pribumi pun menyatakan kesetiaannya dan diangkat oleh Belanda sebagai kepala daerah.
Suara Denpasar - Publik di media sosial digemparkan dengan kabar penemuan tembok besar di bawah laut Papua. Kabarnya tembok ini memiliki panjang 110 kilometer dengan tinggi meter serta lebar meter. Tembok ini ditemukan di sebelah utara laut pulau Papua yang kini dikenal dengan sebutan Jayapura Wall atau tembok Jayapura. Melansir dari kanal Youtube Sakral Channel pada Rabu 10/5/2023, penemuan tembok raksasa tersebut ditemukan oleh para Ilmuan beberapa tahun lalu. Baca JugaViral! Momen Luar Biasa Perjuangan Bawa Ibu Hamil Dirujuk ke Rumah Sakit di Pelosok Papua Banyak yang meyakini bawa tembok besar itu merupakan saksi peradaban manusia di masa lalu. Jika dilihat lebih detail, struktur tembok itu lebih menyerupai sebuah bangunan yang sangat fantastis. Hal itu karena bentuk tembok tersebut terlihat seperti dinding yang membentang secara sempurna sepanjang ratusan kilometer. Dengan tinggi fantastis mencapai meter, tembok Jayapura tersebut bisa dibilang tingginya sudah melebihi dengan tinggi dua kali lipat gedung Burj Khalifa di Dubai, Uni Emirat Arab. Sampai saat ini, tembok raksasa itu masih belum diketahui tentang kapan berdirinya tembok besar tersebut. Baca JugaBentrok Dengan Ormas Reaksioner, Aliansi Mahasiswa Papua Bali Beberkan Kronologi Ricuhnya Aksi May Day Banyak yang menghubungkan tembok ini dibangun oleh peradaban manusia raksasa di masa lalu. Namun, ada pendapat dari ilmuan bahwa manusia di masa lalu mustahil membangun tembok besar yang luar biasa itu. Alasannya, manusia di masa lalu dinilai masih hidup dengan cara primitif yang jauh dari teknologi. Lebih mengejutkannya lagi, temuan ini sempat dapat dilihat melalui Google Maps. Namun setelah temuan ini viral dan mendapat perhatian banyak dari masyarakat, tiba-tiba struktur tembok besar itu dihilangkan dari Google Maps pada 2012 lalu. Sampai saat ini, tidak diketahui apa alasan sebenarnya mengenai dihapusnya tembok besar itu dari Google Maps. Selain misterius, warganet bahkan sampai menghubungkan penemuan tembok raksasa tersebut dengan tanda-tanda kiamat. “Dinding ya’juz dan Majuz,” ujar akun Aan Suhendra. “Subhanallah tembok yakjuj dan makjuj,” ujar akun MY TRUMPET. “Spertinya Atlantis memang bner2 di Indonesia,” ujar yang lainnya. */Ana AP
403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID Y8wrefslq2pPaIxad9JE8crv6k0wg7RsX_NpMl8a2pxGX2JlagJaRA==
Teman-teman coba perhatikan 1°59’ dengan eye alt km akan terlihat gambar seperti ini, yg saya ingin tanyakan mas…mitos apa yg beredar di sisi pantai terdekat dgn gambar ini, krn gambar ini jelas bukan bentukan alam tapi krn adanya sentuhan leluhur disana, bangunan ini mempunyai panjang km dan lebar km, Bangunan ini mengikuti pola dasar laut jadi ketinggiannya /kedalamannya bervariasi Mitos yg beredar di wilayah pantai terdekat akan sangat membantu keberadaan sorga yg hilang di wilayah ini mas….RAHAYU.. _/\_
Posted by Shampoo18 on June 13, 2018 with No comments “Benteng” raksasa di dasar laut Papua Masih di Papua, kali tentang tembok raksasa yang mirip sebuah benteng di dasar laut di lepas pantau utara Papua. Tembok tersebut diperkirakan mempunyai panjang kurang lebih 110 km dengan tinggi sekitar meter dan lebar meter dan mempunyai bentuk yang lurus sempurna. Agen Poker Terpercaya Untuk melihatnya dapat menggunakan Google Map dengan koordinat 1°59’ dan 141°29’ Tapi sayang, pada tahun 2012 lalu, pihak Google menghilangkan gambar tersebut mulai bulan Januari 2012 lalu tanpa tidak ada penjelasan apapun atau penelitian lebih lanjut untuk menguak misteri tembok atau benteng raksasa di Papua ini, tapi jika dipikir secara kasar, dahulu kala sebelum zaman es mencair, daratan di bumi rata-rata masih menjadi satu. Bandar Piala Dunia Bahkan dulunya, dipercaya pulau Papua dan Australia menjadi satu daratan. Hal ini bisa dibuktikan dengan adanya beberapa flora dan fauna yang mirip dari kedua pulau tersebut. Kemungkinan saat masih menjadi satu daratan inilah, ada pihak yang sengaja membangun struktuk tersebut dengan tujuan tertentu. Cerita Karangan Setelah zaman es mencair, banyak daratan di seluruh dunia terpecah dan terbagi menjadi lebih kecil lagi. Dari sinilah, kemungkinan bahwa bangunan tersebut juga tenggelam ke dasar laut karena efek es mencair.
benteng raksasa dibawah laut papua