CeritaDua Ekor Burung Dan Ayam : Dongeng Burung Elang Dan Ayam Jantan Youtube - Suatu ketika, ada dua ekor ayam jago yang tinggal di sebuah ladang yang sama. 03 Sep, 2021 Posting Komentar Mereka menjadi pejantan untuk semua ayam betina yang ada di peternakan itu. Setelahmembaca rangkuman cerita dongeng pendek tentang ayam jago baru di atas, jangan lupa ketahui juga ulasan seputar unsur intrinsiknya. Di sini kami sudah menyiapkan ulasan seputar inti cerita, penokohan, latar lokasi, alur jalannya dongeng ayam jago baru, dan pesan moral yang bisa didapatkan dari kisahnya. Berikut adalah ulasannya: 1. CeritaHantu-Hantu di Jawa Kuno; Domestikasi Ayam yang Mengubah Sejarah Manusia; Nyanyian Burung; Burung Camar; Manusia, Ayam, dan Burung Hantu . 20 April 2021 12:56 Diperbarui: 20 April 2021 13:46 412 5 0 + Laporkan Konten. Laporkan Akun. Lihat foto pic from BeliDongeng untuk Negeri - Cerita Rumput - Burung Gagak dan Ayam Jantan . di Yiba Shop. Promo khusus pengguna baru di aplikasi Tokopedia! Sejenaksrigala meraung-raung kesakitan dan kemudian berbalik arah untuk melarikan diri. "Keluarlah sahabatku, karena si penjahat itu telah pergi" kata si burung Elang kepada Ayam jantan sahabatnya. "Terima kasih Elang, engkau telah menyelamatkan jiwa ku". Sahut si Ayam jantan itu. CeritaFabel: Raja Burung Parkit (Aceh) Kisah Ikan Tongkol dan Ayam (Riau) Cerita Fabel Pendek: Kecerdikan Burung Puyuh (Bengkulu) Cerita "Siput Memuji Buntut" (Bengkulu) Dongeng Kancil yang Licik (Bengkulu) Cerita Buaya yang Ingin Menyantap Gajah (Lampung) Cerita Fabel: Badak Pembohong (Banten) Cerita Fabel: Kijang dan Kura-kura (Jawa Tengah) CeritaDewasa Bersambung Burung Jalak Part 5. DI BALIK AWAN. Bakat terbentuk dalam gelombang kesunyian, watak terbentuk dalam riak besar kehidupan. dan keciap anak ayam yang bermain-main menikmati luasnya pekarangan - semua itu bahkan ketika matahari belum benar-benar menggantikan pelukan rembulan, kala sang surya dan dewi bulan masih 1Axums. Dongeng Anak Kisah Ayam yang Berkelahi dan Burung Elang - Di suatu desa, hiduplah dua ekor ayam jantan yang hidupnya selalu bermusuhan dan sering berkelahi antara keduanya. Hingga pada suatu hari, mereka kembali berkelahi, saling mematuk. Mereka berkelahi hingga ada salah satu diantaranya kalah dan lari menjauh. Ayam jantan yang memenangkan perkelahian tersebut dengan bangga terbang keatas atap kandang dan mengepak-ngepakkan sayapnya lalu berkokok dengan sangat keras seolah-olah dirinya ingin memberitahukan kepada seisi dunia tentang kemenangannya tersebut. Tetapi saat itu pula seekor burung elang yang sedang terbang mencari mangsa untuk dimakannya mendengar dan akhirnya elang tersebut melihat ayam jantan yang sedang berkokok tersebut, lalu Burung elang tersebut menyambar dengan sangat cepatnya dan menerkam tubuh Ayam jantan itu. Ayam jantan yang satunya yang tadi terkalahkan melihat kejadian tersebut, dirinya pun keluar dari tempat persembunyiannya dan mengambil tempat di atas atap kandang tersebut dan berkokok menandakan dirinyalah sebagai pemenang baru. Jadi pembelajaran apa yang bisa kita ambil dari Dongeng Ayam yang Berkelahi dan Burung Elang tersebut, adalah "Janganlah bersikap sombong, karena kesombongan dapat berakibat buruk pada diri kita sendiri." Sekian dan Terima kasih !!! Baca juga Dongeng Anak sebelum Tidur lainnya, disini. Fabel Ayam Dan Burung Elang - Tersebutlah dua sahabat yang selalu hidup rukun satu sama yang lain, mereka begitu erat menjalin tali persahabatanya, dialah sang Ayam Jago dan sang selalu saling membantu dalam semua kesulitan kehidupan, tidak pernah menghitung-hitung bantuan yang mereka berikan masing-masing, itulah nilai persahabatan sejati mereka yang biasanya sang ayam Jago akan pergi ke hutan untuk mencari makanan, Si Ayam Jago sedang asyik mengais-ngais tanah tatkala seekor harimau lapar sedang mengintainya dari semak belukar yang tidak jauh dari tempatnya mencari tiba-tiba harimau pun muncul, sudah tidak tahan menahan lapar untuk memangsa si Ayam Jago, maklum saja sang Harimau sudah dua hari tidak terbirit-birit si Ayam Jago pun berlari secepatnya untuk menyelamatkan diri dari sang pemangsa yang sudah terkenal kekejaman sang harimau siRaja sang harimau pun dengan segala kemampuan mengejar mangsanya tanpa berhenti untuk segera menangkap dan Ayam Jago tidak bisa terbang, sehingga dia hanyalah berlari di tanah dengan segala usahanya untuk selamat dari kejaran sang pemangsa saja usaha sang Ayam Jago untuk lari dari kejaran sang Raja hutan, harimau bukanlah tandingannya dalam berlari si AyamJago telah terpepet disela pojokkan sebuah pohon beberapa langkah lagi sang Harimau meloncat untuk menerkam, maka tamatlah sudah riwayat sang Ayam Jago untuk hidup didunia ini, keadaan sudah sedemikian gawat rupanya saat Tuhan sang pencipta rupanya masih sayang terhadap sang Ayam Jago, sang penyelamat secara tiba-tiba datang dengan beberapa kali patukkan dan cakaran yang membuat sang harimau si Raja Hutan ketakutan dan lari menghindar masuk ke dalam hutan dengan bekas luka patukkan dan cakaran yang mengeluarkan banyak yang begitu tepat waktu telah dilakukan sang Elang untuk sang Ayam Jago sahabat karibnya, tentu saja sang Ayam Jago sangat berterima kasih kapada sang Elang sahabatnya tercinta."Terima kasih kawan! engkau telah datang tepat waktu untuk menolongku, kalau tidak ada engkau, aku telah berada diperut sang harimau," kata sang Ayam Jago dengan nafasnya yang tersenggal-senggal."Aku sahabatmu, sepantasnya aku menolomngmu kawan, bukankah kita harus saling tolong menolong dalam setiap kesusahan yang kita alami kawan," kata sang Elang sambil tersenyum itu sang Ayam Jago sangat beruntung sekali nasibnya bisa selamat dari kejaran sang Harimau yang sangat gesit dan lincah berkat pertolongan sang Elang yang memang sahabat Ayam Jago sahabat sang Elang terdiam murung memikirkan nasibnya, seandainya tadi tertangkap tentu saja dia tidak akan lagi bertemu sang sahabat yang baik seperti sang Elang yang baik hati."Sudahlah kawan, jangan bersedih serta murung begitu, engkau sekarang sudah selamat, walaupun mungkin engkau masih shok,"sahut sang elang dengan sangat tegas."Ya,! apa daya nasib seekor ayam yang hanya bisa berjalan di tanah tidak bisa terbang sepertimu, andai saja aku bisa terbang sepertimu sahabat tentu aku akan dengan mudah selamat dari siapa pun yang mengejar serta mengincarku," sang ayam Jago berkeluh kesah kepada sang Elang."Akan aku coba membantu keinginanmu, namun itu pun kalau saja bangsa burung yang mempunyai sebuah pusaka memberi pinjam kepadaku," kata sang Elang."Pusaka! pusaka apakah yang engkau maksudkan?" tanya sang Ayam Jago."Begini! bangsa burung mempunyai satu buah pusaka yang namanya Jarum Emas, alat tersebut dapat digunakan bangsaku untuk menyulam sayap-sayap kami sehingga kami bisa terbang." jawab sang Elang. "Untuk itu berdoalah kawan semoga aku diberi pinjam Jarum Emas tersebut untuk menolongmu." lalu sang Elang pun terbang membungbung tinggi berusaha untuk meminjam Jarum Emas kepada Raja pimpinan burung hari sudah sore sang Ayam Jago pun akhirnya pulang kerumahnya untuk istirahat, besok dia akan menunggu kedatangan sang sahabatnya burung harinya sang Ayam Jago telah berada di depan rumahnya menunggu sang burung Elang sahabatnya yang akan meminjamkan Jarum Emas untuk menyulam sayapnya agar bisa terbang layaknya seekor ditunggu pun akhirnya datang juga tepat waktu, setelah istirahat sebentar dan mimun air yang disuguhkan sang ayam Jago burung Elang membuka pembicaraan."Begini sahabatku! aku telah diberikan pinjam Jarum Emas oleh sang Raja burung, namun dengan satu catatan bahwa engkau harus berjanji untuk menjaganya dengan baik dan jangan sampai menghilangkan benda pusaka ini," kata sang Elang."Engkau tidak usah khawatir masalah ini, aku sahabatmu tidak mungkin aku mengecewakanmu," tegas sang Ayam Jago."Baiklah pergunakan dengan bijak jangan engkau pinjamkan kepada siapa pun tanpa ada izin dariku, engkau mengerti!" sang Elang pun berkata dengan sangat tegas."Baiklah siap, aku akan selalu menjaga serta bertindak bijak dengan barang pusaka ini," sang Ayam Jago pun kembali menjawab."Sekarang hatiku tenang dan percaya kepadamu Jarum itu aku pinjamkan selama tiga hari saja dan aku akan kembali," berkata sang Elang lalu terbang keangkasa raya nan Jago dengan segera menyulam sayapnya mengunakan benda pusaka Jarum Emas, tetapi baru setengah sayap yang disulamnya dia sudah tidak sabar untuk mencoba terbang dan dengan sembarangan dia menaruh benda pusaka di atas saja ketika itu dia sudah bisa terbang naik keatas pagar yang terdapat ditempat itu, "Alaa mak.......aku bisa terbang akhirnya !!!" teriak si Ayam Jago dengan sangat bahagia dan bangga untuk saat ini dia hanya bisa terbang setinggi pagar rumah saja tetapi si Ayam Jago sudah sangat senang dan bangganya setengah mati, tiba-tiba sang Ayam Betina datang Betina sangat takjub melihat si Ayam Jago yang sedang bertengger dengan bangga di atas pagar yang cukup tinggi, "Jago, Jago! bagaimana engkau bisa di atas pagar?" tanya sang ayam Betina."Tentu saja aku terbang," jawab sang Ayam Jago dengan congkak di depan sang Ayam Betina merasa bangga."Apakah bisa?" Tanya sang ayam Betina hatinya dibikin sangat penasaran sekali dengan sikap sang Ayam Jago tersebut."Mudah saja, aku telah meminjam benda pusaka Jarum Emas untuk menyulam sayapku makanya aku bisa terbang," si Ayam Jago menerangkan kepada sang Ayam Betina."Jarum Emas benda pusaka maksudmu apa?" tanya sang Ayam Betina."Engkau lihat saja di atas batu, disitu ada Jarum Emas, sulamlah sayapmu nanti engkau pun akan seperti aku bisa terbang," si Ayam Jago menunjukkan Jarum Emas yang tergeletak di atas Ayam Jago telah lupa akan janjinya untuk tidak sembarangan meminjamkan benda pusaka Jarum Emas terhadap siapa saja tanpa seizin dari sang burung Elang menunggu lama lagi sang Ayam Betina lalu menyulam sayapnya dengan terburu-buru dan baru selesai sebagian dia sudah tidak sabar untuk mencoba terbang persis seperti si Ayam Jago tatkala tadi sedang saja sebentar menyulam si Ayam Betina langsung mencoba terbang, demikan dia ulangi terus menerus tidak sabar sama sekali dan akhirnya dia dapat juga terbang naik ke atas bersama sang Ayam Jago bertengger di atas berdua begitu bahagia dapat bertengger ditempat tinggi lalu mereka bercengkrama penuh dengan kegembiraan dan setelah lama bertengger mereka terbang kembali turun untuk menyelesaikan apa yang terjadi, Jarum Emas yang tadi dipakai sang Ayam Betina telah raib hilang entah kemana, mereka berdua lalu mencarinya disela-sela bebatuan ditanah juga dirumput-rumput sekitar tempat itu namun Jarum Emas nya tetap saja tidak sang Ayam Jago berpikir apa yang menyebabkan benda pusaka itu hilang, "Mungkin tadi tatkala engkau mengibaskan sayap-sayapmu mencoba untuk terbang Jarum Emas terhempas dari batu ini," kata sang Jago kepada sang Betina."Baiklah kita cari terus sampai ketemu aku tidak ingin dimarahi sang burung Elang sahabatku," kata sang ayam berdua panik setelah hari menjelang sore benda pusaka masih tetap raib tidak tentu rimbanya, kerena paniknya sang Ayam Jago dan sang Ayam Betina sampai-sampai mencakar tanah guna mencari benda pusaka yang menurutnya masuk ketanah terkubur."Bisa saja Jarum Emas terselip juga tertimbun tanah yang kita injak-injak dari semenjak tadi," kata mereka berdua sambil terus mengais-ngais tanah dengan cakarnya berharap hari mau menjelang gelap mereka baru berhenti mencari sambil berjanji besok harinya pencarian akan dilanjutkan harinya mereka berdua mencari benda pusaka yang hilang, namun Jarum Emas tersebut tetap tidak dapat ditemukan kembali, semakin panik saja sang ayam hari lagi kesempatan untuk dapat menemukan Jarum Emas yaitu hari ketiga yang dijanjikan sang burung Elang untuk datang mengambil kembali Jarum Emas. Ada banyak sekali fabel atau cerita hewan yang seru dan layak untuk dibaca. Salah satunya adalah dongeng tentang persahabatan Ayam Jantan dan Elang ini. Lantas, gimana cerita lengkapnya? Langsung saja cek di bawah ini, yuk! Dongeng tentang persahabatan yang terjalin antara Elang dan Ayam ini memang seru sekali untuk dibaca. Tidak hanya menyegarkan pikiran, tetapi kamu juga bisa mengambil pelajaran berharga dari hanya ringkasan cerita dan pesan moral, di sini kamu pun dapat menyimak penjelasan singkat mengenai unsur-unsur intrinsik dari kisah tersebut. Selain itu, ada juga fakta menarik tentang kisah tersebut yang sayang banget untuk dilewatkan, Semakin penasaran dan tidak sabar untuk membaca dongeng Ayam dan Elang ini? Kalau begitu, nggak perlu basa-basi lagi. Langsung cek saja selengkapnya di bawah ini, ya!Dongeng Persahabatan Elang dan Ayam Jantan Sumber Aroeng Binang Pada zaman dahulu kala, di sebuah hutan hiduplah Ayam Jago dan Elang. Keduanya merupakan sepasang sahabat dan selalu hidup rukun. Bahkan, bisa dibilang mereka seperti keluarga sendiri. Setiap ada yang kesusahan, yang satu akan selalu membantu dan begitu juga sebaliknya. Kemudian pada suatu hari, Ayam sedang berjalan-jalan sembari mencari makanan. Karena terlalu fokus, ia tidak menyadari jika ada seekor Kucing Hutan yang sedang mengintainya. Ketika Kucing Hutan tersebut tiba-tiba muncul di hadapannya, Ayam Jago lari tunggang langgang menyelamatkan diri. Meskipun larinya sudah sangat cepat, tetap saja Kucing Hutan itu bisa dengan mudah mengejarnya. Hewan berkaki dua yang tidak bisa terbang itu lari dan terus berlari tanpa arah. Kucing Hutan pun semakin gigih mengejarnya karena tak mau kehilangan santapan lezatnya. Keinginan untuk Terbang Keadaan pun sudah sangat genting, Ayam Jago yang terus berlari kini semakin terdesak. Ia kini sudah pasrah dengan nasibnya. Tepat di saat itu juga, tiba-tiba Elang datang dan membantunya. Sahabatnya itu berkali-kali menyambar dan mematuk-matuk si Kucing Hutan dengan paruhnya yang tajam. Karena merasa kesakitan, hewan berkaki empat tersebut memilih mundur dan pergi. Hal itu membuat Ayam Jago merasa begitu lega. “Sahabatku, terima kasih telah menyelamatkanku. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi denganku kalau kamu tidak datang,” katanya. “Tak usahlah kamu pikirkan itu. Kita ini kan sahabat, jadi sudah sepantasnya jika saling tolong menolong,” jawab Elang. Setelah itu, kedua sahabat ini memutuskan untuk pulang ke rumah masing-masing. Baca juga Kisah Kupu-Kupu Berhati Mulia & Ulasan Menariknya, Pengingat untuk Selalu Berbuat Baik pada Siapa Saja Ingin Memiliki Sayap yang Bisa Terbang Sejak kejadian dikejar oleh Kucing Hutan, Ayam Jago menjadi lebih murung. Ia menghabiskan banyak waktunya untuk melamun. Hal itu tentu saja membuat Elang merasa khawatir. Ia kemudian mengajak sahabatnya itu untuk bicara. “Ayam, sebenarnya apa yang terjadi padamu? Aku perhatikan beberapa hari ini kamu menjadi murung dan sering melamun.” “Kejadian beberapa hari lalu terus saja menghantuiku. Kalau kamu tidak ada, entah bagaimana nasibku. Seandainya saja aku punya sayap yang bisa terbang, mungkin tidak ada lagi yang akan menggangguku,” jawab Ayam lesu. Setelah mendengar perkataan sahabatnya, Elang kemudian berpikir sejenak. “Kalau masalah ini, sepertinya aku bisa membantumu.” “Benarkah? Lalu, bagaimana caranya?” tanya Ayam lebih cerah dari yang tadi. “Kalau kamu tahu, bangsa burung memiliki pusaka berupa jarum emas. Nah, jarum itu digunakan untuk menjahit sayap-sayap kami supaya bisa digunakan untuk terbang. Namun masalahnya, jarum ini tidak bisa dipinjam oleh sembarang orang,” jelasnya. “Ayolah tolong aku, Lang. Pinjami aku jarum emas itu. Nanti pasti kujaga dengan baik,” kata Ayam memohon. Karena ia terus menerus merengek, akhirnya Elang pun menyetujuinya. Akhirnya Bisa Terbang Beberapa saat kemudian, Elang mendatangi rumah Ayam untuk meminjamkan jarum emas. Katanya, “Tolong, gunakan benda ini dengan baik dan jangan pinjamkan kepada siapa pun tanpa ijinku. Karena kalau hilang, semuanya akan menjadi runyam.” “Kamu bisa pegang kata-kataku. Aku janji akan menjaganya dengan baik. Kamu tidak perlu khawatir,” jawab Ayam Jago meyakinkan sahabatnya. “Baiklah kalau begitu. Aku akan datang tiga hari lagi untuk mengambilnya,” ucap Elang lalu pergi. Ayam Jago benar-benar sudah tidak sabar ingin segera terbang. Tak buang-buang waktu lagi, ia segera menjahit sayapnya menggunakan jarum emas tersebut. Setelah selesai, ia meletakkan benda itu di tempat yang cukup aman lalu mencoba terbang. Ia mencoba terbang dengan melewati pagar yang cukup tinggi dan berhasil. Hewan berkaki dua ini tentu saja senang bukan kepalang. “Aku bisa terbang… Akhirnya, aku bisa terbang,” teriaknya. Baca juga Kisah Abu Nawas tentang Pesan Bagi Para Hakim dan Ulasan Menariknya, Pelajaran untuk Selalu Profesional dalam Bekerja Datangnya Sebuah Masalah Saat Ayam Jago sedang asik mencoba sayapnya untuk terbang, ada seekor Ayam Betina yang mendekatinya. Ia merasa heran sekaligus kagum melihat si jantan bisa terbang. “Hai Jago… Kamu hebat sekali bisa melewati pagar setinggi itu. Tapi, bagaimana bisa?” tanyanya. “Aku menggunakan jarum emas untuk menjahit sayapku supaya bisa terbang. Kalau mau, kamu bisa terbang sepertiku. Ambil saja jarumnya di atas batu itu,” kata Jago. Si Betina tentu saja tidak menyia-nyiakan kesempatan itu. Ia bergegas mengambil benda tersebut lalu menjahit sayapnya. Karena begitu tidak sabar, baru menjahit lengannya sedikit, ia sudah menjajalnya untuk terbang. Hal itu dilakukannya hingga berkali-kali. Setelah beberapa saat, ia akhirnya bisa terbang. Dirinya kemudian terbang mendekati si Jago. Jarum yang Hilang Kedua ayam itu bersenang-senang dengan sayapnya yang kini sudah bisa digunakan untuk terbang. Mereka terbang ke sana ke mari dan seolah-olah memamerkan hal tersebut. Kedua ayam tersebut merasa terlahir kembali dengan adanya sayap yang bisa terbang itu. Setelah puas bersenang-senang, mereka memutuskan untuk kembali. Saat ingin mengambil jarum emas pada tempat yang digunakan untuk menaruh tadi, Ayam Jago panik karena tak menemukannya. “Jarum emas tadi kamu taruh di mana? Bisa gawat kalau sampai hilang,” katanya sambil mencari-cari di sekitarnya. “Maafkan aku, Jago. Sepertinya aku lupa menaruhnya di mana,” katanya lirih. Sepertinya, benda tersebut terjatuh dan hilang saat Ayam Betina tidak sengaja mengepak-ngepakkan sayapnya untuk terbang pertama kali. “Sebenarnya aku ingin memarahimu. Tapi, ini hanya akan buang-buang waktu saja. Sudahlah… yang penting sekarang kamu harus membantuku mencarinya. Elang pasti akan sangat marah padaku.” Kedua ayam tersebut bergegas untuk mencari jarum emas. Mereka menelusuri tempat-tempat di sekitarnya. Tak hanya itu saja, keduanya juga mencakar-cakar tanah, siapa tahu benda itu tidak sengaja tertimbun. Namun hingga menjelang malang, mereka masih belum menemukannya. Kebahagiaan yang mereka rasakan hari ini pun hilang dalam sekejap. Baca juga Kisah tentang Si Itik yang Buruk Rupa dan Ulasan Menariknya, Pelajaran untuk Mencintai Diri Sendiri Akibat yang Harus Ditanggung Sudah tiga hari sejak kejadian hari itu, namun Ayam Jago dan Betina belum menemukan jarum emas tersebut. Padahal, hari ini Elang akan menagihnya. Tak berapa lama kemudian, Elang datang ke rumah Jago. Katanya, “Hai sahabatku, aku datang ke sini untuk mengambil jarum emas yang kamu pinjam.” “Elang… Maafkan aku karena jarum itu hilang. Aku sudah mencarinya ke mana-mana, tapi tetap tidak ketemu,” katanya si Jago dengan sedikit takut. Mendengar perkataan itu tentu saja Elang sangat marah. “Kamu benar-benar keterlaluan. Aku sudah mempercayaimu, tetapi kamu malah mengkhianatiku.” “Maafkankan aku Elang. Aku benar-benar tidak sengaja,” ucap Jago penuh penyesalan. “Akibat perbuatanmu ini, bangsa Elang akan dikucilkan. Bagaimana pun caranya, kamu harus menemukan benda itu. Anak cucumu nanti akan menanggung akibatnya sampai kamu menemukannya,” kemudian pergi dengan amarah dan kekecewaan yang amat mendalam untuk sahabatnya. Nah, karena kejadian tersebut, mitosnya ayam yang suka mencakar-cakar tanah adalah untuk menemukan jarum emas yang pernah dihilangkan oleh nenek moyangnya. Baca juga Kisah Suri Ikun dan Dua Burung Beserta Ulasan Menariknya, Dongeng Adik Bungsu yang Dibenci oleh Kakak-Kakaknya Unsur Intrinsik dongeng Persahabatan Elang dan Ayam Selanjutnya, berikut ini ada ulasan singkat mengenai unsur intrinsik dari dongeng Ayam Jago dan Elang. Penjelasannya adalah sebagai berikut 1. Tema Inti cerita atau tema dari dongeng persahabatan Burung Elang dan Ayam Jago ini adalah tentang menepati sebuah janji. Di awal cerita, si Jago berjanji pada Elang untuk menjaga benda pusaka milik Elang dengan baik. Namun kenyataannya, ia malah mengingkarinya. 2. Tokoh dan Perwatakan Tokoh yang akan dibahas lebih mendalam dari dongeng ini tentu saja ada tiga. Mereka adalah Elang, Ayam Jago, dan Ayam Betina. Yang pertama, Elang adalah sosok yang baik dan setia kawan. Namun sekali ia tersakiti, maka ia tidak akan pernah memaafkan. Baginya, orang itu harus bisa dipegang kata-katanya. Selanjutnya, tentu saja adalah Jago. Ia menggambarkan sosok orang yang ceroboh. Sudah berjanji untuk tidak meminjamkan jarum sembarangan, tapi ia malah meminjamkannya pada Ayam Betina. Dan yang terakhir, ada Ayam Betina. Sifatnya ini juga tidak jauh berbeda dari Jago yang begitu ceroboh. Kalau kejadiannya sudah seperti itu, menyesal pun tak ada gunanya. 3. Latar Dongeng Ayam Jago dan Elang Untuk latar tempatnya, kamu mungkin sudah bisa menebaknya, kan? Ya, seperti yang ditulis di atas, latarnya adalah di dalam hutan. Pada ringkasan cerita tersebut, kamu juga dapat menemukan latar waktunya, yaitu keesokan hari, tiga hari kemudian, dan menjelang malam. 4. Alur Sementara itu, alur dongeng persahabatan Ayam Jago dan Elang ini menggunakan alur maju. Kisahnya dimulai dari Jago yang murung karena tidak bisa terbang seperti sahabatnya, Elang. Ia kemudian merengek pada sahabatnya itu untuk meminjamkan pusaka jarum emas yang bisa membuatnya terbang dan janji akan menjaganya dengan baik. Walau awalnya ragu-ragu, Elang akhirnya meminjamkannya juga. Namun pada akhirnya, si Jago tidak dapat memegang janjinya dan menghilankan jarum emas itu. Elang marah dan mengutuk kalau anak cucu Ayam Jago akan menerima akibatnya sampai benda tersebut ditemukan. 5. Pesan Moral Dari dongeng Elang dan Ayam Jago ini, kamu bisa mengambil beberapa amanat atau pelajaran kehidupan yang berharga. Salah satunya adalah untuk tidak mengingkari janji yang telah kamu buat. Kalau kamu melakukannya, orang lain nantinya tentu akan susah mempercayaimu lagi. Kamu sendiri yang akan rugi. Selanjutnya, kamu harus menjaga persahabatanmu. Sekarang ini, susah sekali memiliki sahabat yang benar-benar tulus. Maka dari itu, kalau sudah menemukannya, kamu harus menjaganya. Tak hanya unsur-unsur intrinsiknya, jangan lupakan juga unsur ekstrinsik yang membangun dongeng Elang dan ayam Jago. Biasanya, unsur ekstrinsik meliputi latar belakang penulis, masyarakat, dan nilai-nilai yang dipegang teguh. Baca juga Legenda Si Penakluk Rajawali Asal Sulawesi Selatan dan Ulasan Menariknya, Pelajaran Berharga tentang Ketulusan Fakta Menarik tentang Dongeng Elang dan Ayam Sumber Dongeng Cerita Rakyat Unsur intrinsiknya sudah kamu baca di atas kan? Nah, jangan lewatkan juga fakta menarik dari kisah Elang dan Ayam Jago ini. 1. Memiliki Versi Lain Sama seperti kisah-kisah lainnya, Dongeng Elang dan Ayam ini juga punya versi lainnya, lho. Ya, itu adalah hal yang wajar mengingat dongengnya diceritakan secara lisan. Kalau yang versi satu ini menceritakan tentang Elang yang jatuh cinta dengan Ayam Betina dan ingin melamarnya. Si betina mau menerima lamaran tersebut asalkan Elang bisa memberinya sayap sehingga bisa terbang tinggi. Karena sudah kepalang cinta, si burung tentu saja menyanggupi permintaan sang pujaan hati. Sebelum pergi, terlebih dahulu ia memberikan pengikat berupa cincin. Ia meminta Ayam Betina untuk merawat cincin itu baik-baik. Keesokan harinya, datanglah Ayam Jantan ke rumah si Betina. Ia merasa kaget saat melihat pujaan hatinya itu memakai cincin yang bukan darinya. Ia marah karena sebelumnya Betina telah berjanji akan menikah dengannya. Kemarahannya mereda setelah pujaan hatinya memberi alasan dan membuang cincin pemberian Elang. Beberapa hari kemudian, datanglah Elang ke rumah Ayam Betina untuk memberikan sayap yang indah dan bisa terbang. Namun, ia merasa sangat kecewa ketika mendapati pujaan hatinya tidak mengenakan cincin pemberiannya. “Ke mana cincin yang aku berikan? Kenapa kamu tidak memakainya?” tanya Elang. Saat ditanya mengenai hal tersebut, Ayam Betina berkilah kalau cincinnya terjatuh saat ia sedang dikejar-kejar oleh ular. Akan tetapi, Elang sepertinya mengetahui kalau ia berbohong. Katanya, “Aku tahu kalau kamu telah membohongiku dan aku benar-benar kecewa. Diriku akan memaafkanmu kalau kamu sudah menemukan cincin tersebut.” “Namun sebagai hukuman, kamu tidak akan pernah bisa hidup tenang. Kamu akan terus menerus menggaruk-nggaruk tanah untuk menemukan cincin itu. Selain itu, keturunanku akan memangsa keturunanmu,” lanjutnya. Setelah berkata demikian, Elang terbang tinggi dan tak pernah kembali lagi. Sementara itu, Ayam Betina merasa sangat menyesal atas perbuatannya yang telah mempermainkan hati orang-orang yang mencintainya. Baca juga Cerita Rakyat Batu Ajuang Batu Peti dan Ulasan Menariknya, Kebohongan yang Membuat Kapal Berubah Menjadi Batu Sudah Puas Menyimak Kisah Ayam Jago dan Elang di Atas? Demikianlah ringkasan, pesan moral, unsur ekstrinsik, serta fakta menarik dari cerita persahabatan Ayam Jago dan Elang. Gimana? Pastinya nggak hanya seru, tapi juga sarat dengan pelajaran hidup., kan? Selain cerita di atas, kamu juga bisa membaca fabel lainnya di PosKata. Beberapa contohnya adalah tentang Si Kancil dan Buaya, Kupu-Kupu berhati Mulia, Si Itik yang buruk rupa, dan Gagak sang pembohong. Kalau kamu ingin mencari legenda nusantara, kisah para nabi, maupun dongeng-dongeng dari Barat juga ada, lho di sini. Pokoknya baca terus PosKata, yuk! Dijamin kamu pasti nggak akan menyesal, deh! PenulisErrisha RestyErrisha Resty, lebih suka dipanggil pakai nama depan daripada nama tengah. Lulusan Universitas Kristen Satya Wacana jurusan Pendidikan Bahasa Inggris yang lebih minat nulis daripada ngajar. Suka nonton drama Korea dan mendengarkan BTSpop 24/7. EditorElsa DewintaElsa Dewinta adalah seorang editor di Praktis Media. Wanita yang memiliki passion di dunia content writing ini merupakan lulusan Universitas Sebelas Maret jurusan Public Relations. Baginya, menulis bukanlah bakat, seseorang bisa menjadi penulis hebat karena terbiasa dan mau belajar. Hai adik-adik kelas 2 SD, berikut ini Osnipa akan membahas materi mengenai Menceritakan Kembali Dongeng “Burung Kenari dan Ayam” Kelas 2 SD. Hallo, Anak-anak di Sekolah kalian pasti memiliki banyak teman bukan ? Antara kamu dan temanmu pasti memiliki perbedaan, baik beda dari asal daerah , judul dongeng yang disuka ataupun berbeda makanan kesukaan. Hari ini kita akan mempelajari Keragaman karakteristik individu berdasarkan makanan kesukaan dan Menceritakan Kembali dongeng secara tertulis. Apakah kamu sudah siap ? Yuk kita simak video berikut. Setelah menyaksikan videonya, kerjakan latihan berikut untuk mengetahui pemahamanmu!Anak-anak, pada video tadi terdapat dongeng binatang . Kalian bisa menceritakan kembali dongeng tersebut secara tertulis ya! Pembahasan Burung Kenari dan Ayam Pada suatu pagi, dua ekor burung Kenari sedang bernyanyi. Mereka melihat ayam mencari makan di bawah sarang burung Kenari. Burung Kenari dan Ayam sudah bersahabat sejak lama. Burung Kenari sangat senang memiliki sahabat baik seperti ayam. Setiap hari mereka berbagi makanan bersama. Demikian pembahasan Osnipa mengenai Menceritakan Kembali Dongeng “Burung Kenari dan Ayam” Kelas 2 SD. Semoga bermanfaat. Pengunjung 1,546 Pagi-pagi gini udah ada yang penasaran tentang cerita burung dan ayam? Nah, sebelumnya kita harus tahu dulu nih, mitos atau fakta sih sebenernya cerita burung dan ayam ini? Yuk, kita bahas! Pertama-tama, kita perlu tahu dulu nih tentang ceritanya. Dalam cerita burung dan ayam biasanya diceritakan bahwa burung dan ayam jadi sahabat karena mereka tinggal berdekatan. Namun suatu hari si burung mengajak si ayam untuk terbang bareng-bareng, sayangnya si ayam enggak bisa terbang. Dan akhirnya si burung mengatakan bahwa jika si ayam ingin terbang seperti dirinya, maka si ayam harus memakai helm dan menarik sebuah kereta belakangnya. Namun sayangnya penerbangan mereka pun gagal dan ayamnya terluka. Nah, mitos yang sering berkembang dari cerita burung dan ayam ini adalah bahwa burung cenderung bisa mempermalukan teman-temannya. Namun, sejatinya cerita burung dan ayam ini hanya fabel belaka dan jangan dijadikan sebagai mitos ya! Tapi, jangan buru-buru bosen dulu karena ada banyak cerita lucu yang berkembang dari cerita burung dan ayam ini. Misalnya, ada yang bilang jika kamu menarik ayam dengan tangan kananmu dan burung dengan tangan kirimu, maka kamu bisa menghasilkan uang banyak. Haha, gimana menurut kalian? Jangan-jangan, ini adalah mitos baru nih yang berkembang dari cerita burung dan ayam! Kembali ke cerita burung dan ayam, meski cerita ini hanya fabel semata, namun tentunya ada beberapa pelajaran yang bisa kita ambil dari cerita ini. Misalnya saja, bahwa setiap orang atau hewan punya kemampuan yang berbeda-beda dan kita harus saling menghargai perbedaan tersebut. Sama halnya dengan ayam yang enggak bisa terbang, maka kita enggak boleh menjatuhkan dan melukai mereka karena itu hanya akan menyakiti dan merugikan kita sendiri. Well, itu tadi cerita burung dan ayam yang kadang membuat kita terkejut dan kadang membuat kita tertawa. Meski sejatinya cerita ini hanyalah fabel belaka, namun tentunya ada pelajaran-pelajaran yang bisa kita ambil dari cerita ini. Oh iya, jangan lupa ya untuk terus mengikuti artikel-artikel lucu dan seru lainnya hanya di Kosongin! Kami selalu menghadirkan berbagai cerita yang menghibur dan menarik yang dapat membuat hari-harimu semakin berwarna. So, stay tuned! Baca postingan lainnya seputar Ayam

cerita burung dan ayam